Keberanian tim evakuasi dibuktikan dengan selamatnya Prayoga berumur 20 tahun. warga Talang Banten.
tapi , tidak banyak yang tahu kalau ternyata ada cerita berbau mistis dibalik penyelamatan ini.
korban yang dievakuasi tiba-tiba hilang dan turun lagi ke tempat semula yang jaraknya sudah 50 meter dari tempat ia ditinggalkan.
kejadian ketika tim penyelamat tiba-tiba di serang kabut misterius hingga tempat sekitar menjadi gelap.
dua petugas dari tim evaluasi yang sempat berkomunikasi langsung dengan korban, sebelum mendapatkan perawatan intensif.
Gunung Dempo yang terletak di Kota Pagaralam merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Selatan
pemandangan yang indah dengan hamparan kebun teh, gunung ini ternyata memiliki banyak cerita mistis.
terbukti dari cerita nyata tim yang mengevakuasi korban dari lereng Dempo sampai ke bibir kawah.
Tim yang terdiri dari dua orang yaitu Arindi dan Iwan Hiyawata, keduanya merupakan anggota Forpa Kota Pagaralam, mengalami banyak kejanggalan saat melakukan evakuasi terhadap Yoga.
Menurut cerita Arindi, hari pertama evakuasi, pihaknya kesulitan karena kurangnya peralatan. Akibatnya evakuasi gagal dilakukan.
Arindi sempat berkomunikasi dengan korban meskipun dalam jarak yang cukup jauh.
Hari pertama evakuasi saya sudah turun kebawa untuk menemui korban. Namun karena tali yang ada hanya satu kami khawatir tidak akan mampu menahan beban.
Jika dipaksakan dikawatirkan akan putus dan membahayakan.
Melihat kondisi itu kami terpaksa naik dan menunnggu peralatan lain sampai, kata Arindi.
Namun sebelum naik ke bibir kawah, Arindi sempat memerintahkan korban untuk turun ke lokasi yang lebih datar.
Saat korban hendak turun dengan cara bergelantungan, korban sempat terjatuh dengan ketinggian sekitar 5 meter.
Akhirnya kami perintahkan untuk tetap bertahan disana sampai besok pagi.
sekitar pukul 08.00 WIB tim kembali berusaha mengevakuasi korban.
Namun saat tiba dibibir kawah kabut tebal menyelimuti kawah.
Kabut tebal ini benar-benar menutupi tempat sekitar, sampai-sampai anggota tim pun merinding karena arom mistis kembali terasa.
Melihat kondisi itu tim memutuskan untuk menunggu kabut hilang dengan cara mengumandangkan adzan.
Setelah adzan selesai, tidak pelu waktu lama kabut langsung hilang.
Setelah kabut hilang, kondisi sempat berangsuraman, namun lagi-lagi anggota tim merasakan aura mistis yang lebih kental lagi.
Mereka pun kembali merinding dan sedikit diselimuti rasa ketakutan.
Arindi dan Iwan semakin merinding ketika korban tidak ada lagi diposisi semula.
Arindi berusaha memanggil korban, namun tidak ada jawaban.
Kami sempat keliling diberapa titik dan tiba-tiba ada suara korban.
Namun posisi korban sudah tidak berada lagi di posisi terakhir ditinggalkan kami, korban sudah bergeser naik sekitar 50 meter dari posisi awal," kata Arindi.
Setelah korban terlihat, tim langsung menuju ke posisi Yoga yang sudah terlihat lemah untuk melakukan evakuasi.
Namun tim sempat merasa takut dengan korban karena pandangan mata korban terlihat kosong.
Dengan memberanikan diri Arindi yang dibantu Iwan langsung mendekati korban.
Mereka khawatir dalam keadaan tidak sadar Yoga membuat gerakan berbahaya.
Saat didekati korban dalam keadaan terpejam dan korban sempat terkejut saat kami bangunkan.
Setelah bangun korban langsung bertanya kenapa dia baru diselamatkan setelah tiga hari di sana, ungkap Arindi.
Kemudian tim menjelaskan kepada Yoga bagaimana kondisi cuaca dan kesulitan tim evakuasi.
Setelah itu korban kemudian diberi makanan dan minuman.
Tim juga langsung memasang alat untuk mulai melakukan evakuasi.
Yoga yang sudah agak baikan kemudian menanyakan kepada Iwan dan Arindi, bahwa semalam ada tiga orang temannya yang diakuinya, menemani selama satu malam atau hari ketiga di kawasan lereng Merapi tersebut.
Kak mana tiga orang temanku tadi malam?" ujar Korban.
"Kami semalam turun lagi ke kawah untuk mengambil air kawah untuk diminum," ujarnya.
"Ini tenggorokanku masih kering akibat minum air kawah
Mendengar pertanyaan yoga terkejut dan Iwan Arindi, dan mulai takut dan bergegas untuk mengundang Yoga untuk perjalanan.
Dalam waktu satu jam, kami tiba dibibir kawah dengan korban", kata Arindi terkesan dengan korban yang masih bisa berjalan di lereng meskipun selama tiga hari dan dua malam hanya makan.
Sesampainya di lereng korban langsung mendapatkan perawatan medis
Bila diamati, korban tidak terlihat memiliki hipotermia, karena menurut korban selama dua malam di lereng tidak hujan.
Namun, ada sebuah rahasia kecil mengapa korban tidak merasa dingin.
Memang, ia mengaku masih bergerak,
Korban yang merasa sendirian dan kesepian keep moving, korban item yang setiap malam mencoba untuk mendapatkan ke atas.
Sejauh ini, korban berada di bawah perawatan dan belum diketahui persis bagaimana ia berdiri.
0 Komentar